iklan

Sejarah Kurikulum Indonesia Part 1: Rentjana Pelajaran 1947

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280


Sejarah kurikulum pendidikan Indonesia dimulai pada tahun 1947. Pada tahun tersebut, lahir kurikulum pertama Indonesia dengan menggunakan Bahasa Belanda dengan nama Rentjana Pelajaran 1947. Kurikulum ini sebenarnya adalah adopsi dari kurikulum yang digunakan pada masa penjajahan Belanda, namun dengan beberapa modifikasi perubahan yang lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat karena pada tahun tersebut Indonesia sudah resmi merdeka dari penjajahan. Jadi, kurikulum pada saat itu memang menyesuaikan dengan kebutuhan pada masa tersebut.

Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan. Dalam bahasa Belanda, artinya rencana pelajaran, lebih popular ketimbang curriculum (bahasa Inggris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila.

Orientasi rencana pelajaran 1947 tidak menekankan pada pendidikan pikiran. Yang diutamakan adalah pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.

Rencana Pelajaran 1947 baru dilaksanakan sekolah-sekolah pada 1950. Sejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari kurikulum 1950. Bentuknya memuat dua hal pokok: daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, plus garis-garis besar pengajaran.

Berikut perbandingan kelemahan dan kelebihan dari Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947).

Kelemahan Kurikulum 1947:
1.    Dibayang-bayangi pendidikan jaman penjajahan, sehingga mengarah pada pola pengajaran penjajah.
2.    Belum memiliki orientasi ranah kognitif dan psikomotor namun lebih dominan ranah afektif
3.    Belum diterapkan di sekolah-sekolah sehingga belum memberikan dampak pada terlaksananya pendidikan dan terbentuknya bangsa Indonesia hingga secara resmi dilaksanakan pada tahun 1950.

Kelebihan Kurikulum 1947:
1.    Mencerminkan kesadaran sebagai bangsa yang berdaulat, dan mendudukkan pendidikan sebagai faktor penting dalam memperkokoh berdirinya negara Indonesia melalui persatuan dan kesatuan untuk mengusir penjajah.
2.    Memiliki fungsi strategis dalam mempersatukan bangsa Indonesia melalui pendidikan
3.    Kurikulum 1947 mengadopsi dari pengalaman pendidikan Indonesia yang telah lalu dimasa penjajahan, sehingga memudahkan dalam penyusunannya.
4.    Disusun dengan landasan filosofis masyarakat Indonesia sebagai suatu system yang dapat menentukan arah hidup serta menggambarkan nilai-nilai apa yang paling dihargai dalam hidup berbangsa dan bernegara.
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to "Sejarah Kurikulum Indonesia Part 1: Rentjana Pelajaran 1947"

Posting Komentar