ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
![]() |
Sarjana |
Memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),
sarjana Indonesia wajib untuk meningkatkan skill dan kompetensi. Dalam MEA,
lulusan sarjana Indonesia tidak hanya bersaing dengan lulusan lokal tetapi
dengan semua lulusan dari negara di Asia Tenggara.
Persaingan lulusan sarjana saat ini semakin
ketat. Menurut Direktur Tim.Work, Caca Samhudi, sekitar 6,2 persen pengangguran
di Indonesia adalah sarjana. Apalagi, saat ini diberlakukan Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA). Ini akan memperkuat persaingan dalam dunia kerja.
"Sebagai warga Bandung, saya ingin
lulusan sarjana, apalagi dari universitas Islam, tak kalah persaingan,"
ujar Caca kepada wartawan di sela-sela acara "Berbagi Inspirasi dan
Pengalaman" melalui kegiatan sharing session yang digelar Tim.Work di kampus
Universitas Islam Bandung (Unisba), Kamis (16/2). Tim.Work merupakan institusi
yang bergerak di bidang training, event management, dan consulting.
Menurut Caca, pencari kerja dan
pengangguran harus melengkapi kemampuannya dengan kompetensi kerja. Sehingga,
bisa lebih mudah menentukan lapangan pekerjaan sesuai bakat, minat, dan
keinginannya. "Lulusan sarjana itu rata-rata siap ke dunia kerja tapi kami
ingin me-refresh lagi," katanya.
Pencari kerja lulusan sarjana, kata dia,
sebenarnya sudah tahu bagaimana berkomunikasi, memiliki ilmu pengetahuan yang
cukup, dan ahlak. Kalau mereka mengikuti sharing, maka akan ada nilai tambah.
"Sharing session ini kami gelar agar bisa berbagi karena Tim.Work memiliki
pengalaman bekerja di bidang training," katanya.
Caca berharap, setelah berbagi pengalaman,
ilmu dan tips bagaimana memasuki dunia kerja, maka semua calon pencari kerja
bisa lebih percaya diri saat menghadapi wawancara kerja. Karena, di kampus
biasanya mereka akan mendapatkan teori, sementara di tataran praktis bisa
berpraktik langsung. "Wawancara
kerja memang selalu begitu setiap tahunnya, tapi ada hal-hal kekinian yang
terkadang harus diinformasikan," katanya.
Caca mencontohkan, sekarang banyak
perusahaan yang melihat calon pekerja dari media sosial (medsos). Dari medsos
tersebut, akan terlihat apakah pelamar tersebut memiliki kreativitas dan
inovasi atau tidak.
Sementara menurut Kepala Seksi
Kemahasiswaan Fikom Unisba, Mohamad Subur Drajat, mahasiswa yang mengikuti
pelatihan ini adalah mahasiswa yang sudah sidang sarjana dan mahasiswa tingkat
akhir. Jumlahnya sekitar 150 orang.
"Kerja sama baru pertama kali dengan Tim.Work. Kami berharap akan
terus berlanjut ke depannya," katanya.
Sumber: Republika
0 Response to "Ketatnya Persaingan Para Sarjana Dalam Mencari Kerja"
Posting Komentar